TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam Rapat
Kerja Nasional III PDI Perjuangan di Econvention Hall, Ancol, Jakarta,
Jumat (6/9/2013), Jokowi didapuk sebagai pembaca Dedication of Life yang
pernah dibacakan Bapak Bangsa, Soekarno pada 10 September 1966.
"Untuk membaca Dedication of Life Bung Karno adalah Pak Jokowi. Katakan itu sebuah makna, sebuah regenerasi secara alami itu pasti berlanjut," ujar Megawati sebelum memberikan pidato politiknya. Alasan Megawati ini langsung disambut tepuk kader PDI Perjuangan.
Mendengar tepuk terus menggema, Megawati meminta berhenti. Ia mengaku, regenerasi terjadi di seluruh kader PDI Perjuangan dan itu sudah menjadi hukum alam. Pelajaran itu ia ambil dari Soekarno bahwa regenerasi adalah nature, alam yang terus berubah.
"Kalau Bung Karno bilang itu nature, alam. Jadi memang kalau kita melaksanakan hal itu, yang mengikuti rakernas harus menyadari, Bung Karno mengatakan tidak ada dalam pikiran beliau mau mengatakan sebagai presiden seumur hidup," ungkapnya.
Sebelumnya, suasana hening ketika Jokowi mulai membaca Declaration of Life. Di kiri kanan panggung, foto Soekarno terpampang di atas layar masing-masing berukuran kurang lebih enam kali tujuh meter.
Inilah Dedication of Life karya Soekarno yang dibacakan Jokowi.
Saya adalah manusia biasa. Saya dus tidak sempurna. Sebagai manusia biasa saya tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Hanya kebahagiaanku ialah dalam mengabdi kepada Tuhan, kepada Tanah Air, kepada Bangsa. Itulah Dedication of Life ku.
Jiwa pengabdian inilah yang menjadi falsafaf hidupku, dan menghikmati serta menjadi bekal hidup dalam seluruh gerak hidupku. Tanpa jiwa pengabdian ini saya bukan apa-apa. Akan tetapi dengan jiwa pengabdian ini, saya merasakan hidupku bahagia dan manfaat
Soekarno 10 September 1966.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar